Home » , , » Kampung Bajo, Desa Wisata Lamanggau, Tomia, Wakatobi

Kampung Bajo, Desa Wisata Lamanggau, Tomia, Wakatobi

KAMPUNG BAJO
DESA WISATA LAMANGGAU
TOMIA, WAKATOBI

Pariwisata Dunia, Pariwisata Indonesia, Pariwisata Sulawesi Tenggara, Pariwisata Kolaka Utara, Pariwisata Bali, Pariwisata Jogja, Pariwisata Lombok, Pariwisata Wakatobi, Kampung Bajo, Wisata Bahari, Terumbu Karang
Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan wilayah yang memiliki potensi kelautan dan perairan yang menjanjikan. 40 % wilayahnya merupakan gugusan kepulauan yang memiliki garis pantai yang jauh serta wilayah perairan yang menyimpan kekayaan bawah laut. Salah satu wilayah kepulauan di Sulawesi Tenggara yang banyak menyita perhatian khalayak yaitu Kepulauan Wakatobi.
Terdapat empat buah pulau utama di gugusan kepulauan ini yang secara administratif berada dalam wilayah Kabupaten Wakatobi. Pulau Tomia merupakan pulau ketiga dari gugusan pulau tersebut dan merupakan pulau terkecil diantara pulau lainnya. Pulau Tomia berpenduduk sekitar 20 ribu jiwa. Persebaran penduduk masih memadati pusat-pusat ibukota kecamatan dan sebagian kecil tersebar di desa dan pedalaman. Penduduk pulau Tomia mayoritas adalah warga asli wakatobi yang bermukim dari pesisir pantai hingga perkampungan di wilayah perbukitan. Mereka sudah turun-temurun mendiami pulau ini sejak zaman kerajaan dan masa penjajahan.
Namun demikian, disalah satu wilayah pesisir Pulau Tomia, terdapat sebuah perkampungan yang cukup ramai dihuni oleh bukan suku asli wakatobi. Mereka adalah suku pengembara lautan yang sangat tersohor namanya di nusartara, yakni Suku Bajo.
Pariwisata Dunia, Pariwisata Indonesia, Pariwisata Sulawesi Tenggara, Pariwisata Kolaka Utara, Pariwisata Bali, Pariwisata Jogja, Pariwisata Lombok, Pariwisata Wakatobi, Kampung Bajo, Wisata Bahari, Terumbu Karang
Pemandangan Desa Lamanggau
 
Sejak puluhan tahun silam, perlahan mereka mulai memadati sebuah kawasan pesisir di Pulau Tolandono yang merupakan sebuah pulau kecil yang berhadapan dengan Pulau Tomia. Perjalanan waktu yang membuat mereka akhirnya mendirikan sebuah kampung di pesisir pulau tersebut yang kini di sebut dengan Desa Lamanggau.
Lamanggau adalah Salah satu desa di kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Indonesia.  Desa ini dibentuk dari Desa Waitii pada tahun 1993, pada saat masih bergabung dengan Kabupaten Buton. 
Desa Lamanggau merupakan pemukiman yang terletak di pesisir pantai. Lokasinya pun terletak di sebuah pulau yang terpisah dari pulau induk Tomia. Suku Bajo mendominasi penduduk di kawasan pemukiman pesisir ini. hampir 98 % penduduknya berasal dari suku pengembara lautan yaitu Suku Bajo. Mereka telah mendiami tepian laut ini sejak puluhan tahun yang lalu. Suku Bajo memang terkenal dengan jiwa pengembara lautan. Mereka sejak puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu sudah menyebar wilayah pesisir nusantara dan di beberapa belahan dunia.
Pariwisata Dunia, Pariwisata Indonesia, Pariwisata Sulawesi Tenggara, Pariwisata Kolaka Utara, Pariwisata Bali, Pariwisata Jogja, Pariwisata Lombok, Pariwisata Wakatobi, Kampung Bajo, Wisata Bahari, Terumbu Karang
Suasana Kampung Bajo Desa Lamanggau
 
Untuk mencapai Desa Lamanggau, banyak akses yang dapat ditempuh. Jalur transportasi yang ramai lancar digunakan yaitu melalui dermaga kecil di pantai Desa Waitii. Setiap harinya lalu lalang perahu kecil dan katinting hilir mudik mengantar masyarakat yang akan menuju ke Desa Lamanggau. Dari dermaga Desa Waitii, perkampungan Suku Bajo di Desa Lamanggau sudah terlihat sangat jelas. Hanya dibutuhkan sekitar 5 menit saja untuk sampai kesana. Jalur yang dilewati pun tidak melalui lautan lepas, hanya melintasi selat kecil yang tidak berarus dan cukup dangkal. Meskipun terpisah oleh lautan, namun Desa Lamanggau dan Desa Waitii seakan tidak terpisah, karena moda transportasi laut penghubung sangat lancar dan siap melayani penumpang kapan pun.
Pariwisata Dunia, Pariwisata Indonesia, Pariwisata Sulawesi Tenggara, Pariwisata Kolaka Utara, Pariwisata Bali, Pariwisata Jogja, Pariwisata Lombok, Pariwisata Wakatobi, Kampung Bajo, Wisata Bahari, Terumbu Karang
Sumber Gambar : Youtube.com

Saat perahu mulai mendekati kawasan perkampungan ini, akan terlihatkan suasana yang berbeda. Rumah-rumah terapung yang berpijak diatas air akan menjadi pemandangan awal ketika anda akan merapat ke dermaga. Suasana pesisir pantai dengan hembusan angin laut seperti menyapa anda sebelum memulai perjalanan di perkampungan perjelajah lautan ini. Rumah-rumah berdiri begitu kokohnya meskipun bertumpu diatas dasar laut yang selalu basah. 
Karakteristik Suku Bajo sebagai kaum pengembara lautan sudah terlihat jelas dari bentuk bangunannya yang seakan bisa meredam kekuatan samudera. Diberbagai tempat yang dihuni oleh Suku Bajo juga memperlihatkan tata pemukiman yang seperti ini. Kawasan pesisir yang tadinya hanya pantai biasa yang hanya dihuni spesies laut,kini disulap menjadi sebuah perkampungan yang teduh dengan keramahannya.
Pariwisata Dunia, Pariwisata Indonesia, Pariwisata Sulawesi Tenggara, Pariwisata Kolaka Utara, Pariwisata Bali, Pariwisata Jogja, Pariwisata Lombok, Pariwisata Wakatobi, Kampung Bajo, Wisata Bahari, Terumbu Karang
Sumber Gambar : TripAdvisor.com

Deretan rumah-rumah yang menjorok kelaut adalah ikon dari perkampungan di pesisir ini. Lalu lalang sampan dan perahu menjadi rutinitas kesibukan warga dalam mencari kehidupan. Seperti inilah suasana di perkampungan Bajo ini. Identitas bahari begitu nampak saat anda mulai menginjakkan kaki di dermaga. Hampir semua kepala keluarga disini beraktifitas di laut. Setiap rumah dipastikan memiliki perahu atau sampan. Dengan perahu itulah mereka mengarungi gelombang perairan Wakatobi untuk mencari dan mempertahankan kehidupan. Gelombang dan badai, seakan sudah menjadi sahabat mereka. Mereka urung surut kembali ke daratan jika bak perahu belum penuh dengan tangkapan.
Sepertinya darah dan raga mereka sudah menyatu dengan atmosfir laut. Bahkan, sejak masa kanak kanak mereka sudah diperkenalkan dengan lingkungan ini. Maka, tak heran, jika kita berkeliling di perkampungan Desa Lamanggau, menjadi hal yang lumrah tatkala melihat bocah-bocah yang masih usia ingusan sudah berani beratraksi di laut yang dalam dengan gaya yang cukup ekstreme. 
Pariwisata Dunia, Pariwisata Indonesia, Pariwisata Sulawesi Tenggara, Pariwisata Kolaka Utara, Pariwisata Bali, Pariwisata Jogja, Pariwisata Lombok, Pariwisata Wakatobi, Kampung Bajo, Wisata Bahari, Terumbu Karang
Sumber Gambar : Alamy.com

Seakan laut yang menjadi daratan. Semuanya terlihat tidak bisa lepas dari permukaan laut. Padahal jauh dibelakang sana, daratan masih cukup luas untuk di huni. Namun beginilah pilihan dan jiwa kehidupan mereka yang tidak bisa jauh dari suasana dan lingkungan laut. Inilah karakteristik masyarakat Bajo di Desa Lamanggau yang tentunya serupa dengan yang di tempat lainnya. Ketergantungan akan laut begitu nampak. Seluruh aspek kehidupannya, sangat tergantung dengan laut. Seperti sudah mengalir di dalam darah mereka yang menjadikan laut sebagai sumber kehidupan.
Jika diperkotaan kita melihat rumah-rumah berderet mengikuti alur jalanan, maka di perkampungan ini, rumah-rumah juga berderet rapi mengikuti jalur perahu. Bukan motor atau mobil yang parkir di depan rumah warga, melainkan sampan dan perahu. Layaknya rutinitas harian, setiap warga yang akan bepergian, mereka akan menuju ke sampan yang sudah diparkir di depan rumah. Begitu unik bukan..??!!
Pariwisata Dunia, Pariwisata Indonesia, Pariwisata Sulawesi Tenggara, Pariwisata Kolaka Utara, Pariwisata Bali, Pariwisata Jogja, Pariwisata Lombok, Pariwisata Wakatobi, Kampung Bajo, Wisata Bahari, Terumbu Karang
Sumber Gambar : Pinterest.com
 
Sebagai destinasi wisata bahari, Desa Lamanggau terus disambangi oleh pengunjung yang ingin melihat sisi keunikan yang menjadi daya tarik tersendiri. Pemerintah Kabupaten Wakatobi dan berbagai elemen ikut andil dalam pengembangan Desa Lamanggau menjadi tujuan wisata. Konsep desa wisata menjadi desain dari tempat ini, meskipun tetap mempertahankan ciri khas asli sebagai wilayah pemukiman diatas laut.

Penulis : Muhammad Dagri Nizar

No comments:

Post a Comment

Flag Counter